Sinergi Pengetahuan: Akademisi dan Pegiat Pemilu Perkuat Kapasitas Kelembagaan Bawaslu Manggarai
|
Bawaslu Kabupaten Manggarai menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan di Hotel Revayah, Ruteng pada Selasa (14/10/2025) sampai Rabu (15/10/2025). Rapat yang dihadiri oleh berbagai stakeholder ini, menghadirkan tiga orang narasumber yang berkompeten dalam bidang kepemiluan, yakni Akademisi dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Rudi Rohi bersama Pegiat Pemilu, Panji Prasetyo dan Arif Susanto.
Rudi Rohi yang hadir sebagai oembicara pertama menegaskan empat poin penting yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan Bawaslu, antara lain: sistem, kelembagaan, pelembagaan, dan sumber daya. Ia menyoroti posisi Bawaslu yang sangat penting dan strategis terutama dalam membangun kolaborasi dan kemitraan dengan lembaga lain untuk memberikan pendidikan politik bagi pemilih.
"Sebagai sebuah sistem, Bawaslu memiliki peran yang sangat penting terutama dalam menentukan keberhasilan sistem politik pada eksekutif dan legislatif. Peran penting ini juga harus diwujudkan dalam bentuk solidaritas dan membangun kemitraan dengan lembaga lain,” paparnya.
Lebih lanjut, untuk memaksimalkan fungsi dan perannya, menurutnya, Bawaslu harus diperkuat oleh sumber daya pengawas yang baik dan dukungan anggaran dalam menopang dan mengoptimalkan kerja penyelenggara pemilu.
Selanjutnya, Panji Prasetyo dalam materinya bertajuk Evaluasi Kelembagaan Bawaslu, menyoroti beberapa isu krusial dalam setiap hajatan Pemilu dan Pemilihan seperti netralitas ASN, politik uang, polarisasi masyarakat dan kompetensi penyelenggara adhoc.
"Dalam setiap hajatan baik pemilu maupun pemilihan, isu-isu krusialnya hampir sama yaitu seputar netralitas ASN, politik uang, polarisasi masyarakat dan kompetensi adhoc. Isu-isu ini juga yang kemudian membuat beberapa lembaga survei memetakan beberapa daerah dengan kategori kerawanan dalam pemilu maupun pemilihan,” tegasnya.
Untuk merespon isu-isu ini sekaligus penguatan kelembagaan Bawaslu, menurutnya, perlu beberapa strategi sekaligus rekomendasi penting, antara lain, penguatan pendidikan politik rakyat, peningkatan kapasitas SDM, dan pemanfaatan teknologi secara optimal.
Sedangkan, Arif Susanto, lebih menekankan poin tentang pemilu berintegritas. Menurutnya, pemilu berintegritas harus berlandaskan pada prinsip demokrasi terutama berkaitan dengan hak pilih dan kesetaraan politik. Selain itu juga, dalam proses penyelenggaraan pemilu, harus dilakukan secara profesional, imparsial dan transparan.
"Prinsip penting dari demokrasi adalah kesetaraan dan pemenuhan hak-hak politik masyarakat juga penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan yang berlandaskan pada prinsip profesional dan transparan,” tutupnya.
Penulis & Foto : Humas BKM