Lompat ke isi utama

Berita

Ketua Bawaslu Manggarai Ajak Siswa SMKN 1 Satarmese Ikut Awasi Pemilu

ketupat

Ruteng, Bawaslu Manggarai – Ketua Bawaslu Kabupaten Manggarai Fortunatus Hamsah Manah mengajak siswa SMK Negeri 1 Satarmese untuk berpartisipasi dalam merawat demokrasi dan mengawasi pemilihan umum. Ia menyampaikan hal itu dalam sosialisasi pengawasan partisipatif kepada para siswa di sekolah itu pada Sabtu (15/11/2025).

Alfan, sapaan akrabnya, mengawali sosialisasi tersebut dengan mencontohkan kegiatan organisasi siswa intra sekolah (OSIS). Proses pemilihan Ketua OSIS pada level sekolah, memberikan gambaran tentang proses pemilihan umum sebagai inti demokrasi dalam level negara.

“Bayangkan kamu sedang memilih ketua OSIS. Semua siswa punya hak suara, kandidat melakukan kampanye, dan ada panitia yang memastikan pemilihan berjalan jujur. Sekarang bayangkan proses itu terjadi pada level negara. Itulah Pemilu, dan itulah bagian paling penting dari demokrasi,” tuturnya.

Ia mengatakan perwujudan demokrasi melalui pemilihan umum bukan hanya tentang mencoblos kertas suara, tetapi tentang bagaimana rakyat berpartisipasi menentukan masa depan bersama. Partisipasi rakyat dalam pemilu, jelas Alfan, tidak saja sebatas mencoblos kertas suara, tetapi tentang keseluruhan tahapan, mulai dari memastikan diri terdaftar sebagai pemilih, mengenal calon pemimpin, mencegah dan melaporkan dugaan pelanggaran, hingga memastikan pemenuhan hak suara dan suara tersebut tidak dicurangi atau dimanipulasi.

Dalam konteks pemilihan Ketua OSIS, kata Alfan, bila tidak ada panitia yang adil, kandidat bisa saja menghalalkan segala cara untuk menjadi pemenang. Misalnya dengan menggunakan ancaman, membeli suara, mengubah hasil penghitungan, mencetak surat suara palsu, hingga menghalangi pendukung lawan.

Hal yang sama bisa terjadi, bahkan lebih kompleks, dalam skala negara. Karena itu, pengawasan pemilu sangat penting untuk mencegah kecurangan seperti politik uang dan manipulasi data, menjamain suara dihitung secara benar, melindungi pemilih dari tekanan politik dan intimidasi, menjaga kepercayaan rakyat akan hasil pemilu yang sah, dan menjaga stabilitas politik dan keamanan pasca pemilu.

"Tanpa pengawasan, pemilu dapat berubah menjadi arena manipulasi. Dengan pengawasan yang baik, pemilu menjadi cermin keadilan dan suara rakyat yang sebenarnya," ungkapnya.

Demikian kompleksnya penyelenggaraan pemilu maka pengawasan tidak berjalan efektif bila hanya mengandalkan peran Bawaslu bersama jajarannya. Pengawasan hanya akan berjalan efektif bila ada partisipasi masyarakat sebagai pemilik kedaulatan.

Alfan mengharapkan para siswa sebagai calon pemilih pemula mulai terlibat dengan mulai mendiskusikan demokrasi dan pemilu dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan sekolahnya, memberikan pengaruh dengan menjelaskan bahaya politik uang dan hoaks di lingkungan keluarga dan lingkungannya, menggunakan media sosial secara bijak agar tidak terpapar hoaks, dan membagikan konten-konten bernuansa edukasi di media sosial.

Mengakhiri penyajian materinya, Alfan mengatakan demokrasi tidak jatuh dari langit, tetapi dibangun oleh manusia yang peduli. Pemilu tidak akan jujur tanpa pengawas yang berani.

"Masa depan Indonesia tidak akan cerah tanpa generasi muda yang kritis. Kalian, para siswa SMK Negeri 1 Satarmese, bukan hanya penonton demokrasi, kalian adalah pewarisnya,"imbuhnya.

Sosialisasi pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula di SMK Negeri 1 Satarmese ini berlangsung interaktif. Mereka mendiskusikan peran yang dapat dilakukan pemilih pemula dalam pengawasan pemilu, Upaya menjaga independensi di tengah tekanan orang dewasa, hingga membedakan dan menangkal hoaks di era perkembangan teknologi informasi dan media sosial saat ini.

Usai diskusi, Bawaslu Kabupaten Manggarai dan SMK Negeri 1 Satarmese melakukan penandatanganan nota kesepahaman sebagai dasar kedua Lembaga tersebut untuk berkolaborasi dalam berbagai kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk mendorong partisipasi pemilih pemula dalam pengawasan pemilu. 

Fotografer: Humas BKM
Penulis: Desta Gaudensius
Editor: John