Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Manggarai Terbuka Pada Kritikan Demi Perbaikan Pengawasan Pemilu Selanjutnya

perindo

Bawaslu Kabupaten Manggarai terus berusaha memperbaiki kinerja agar pengawasan pemilu dari masa ke masa menjadi lebih baik. Demi perbaikan tersebut, lembaga itu membuka diri terhadap kritik, termasuk dari peserta pemilu.

Hal itu disampaikan anggota Bawaslu Kabupaten Manggarai, Yohanes Manasye saat menyambangi DPD Partai Perindo pada Senin (04/08/2025) malam.

Sambang parpol pada masa non tahapan atau di luar tahapan pemilu merupakan ruang evaluasi yang dibuka oleh Bawaslu Kabupaten Manggarai agar mendapat kritik dan saran untuk perbaikan kinerja pengawasan pemilu selanjutnya.

“Apakah pengawasan yang kami lakukan sudah baik atau masih banyak kelemahan dan kekurangan. Kami butuh masukan, kritik, dan saran. Kritik yang disampaikan kami terima sebagai vitamin agar pengawasan pemilu selanjutnya semakin baik,” ujarnya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Manggarai, Fortunatus Hamsah Manah menambahkan,  Bawaslu membutuhkan banyak masukan dari partai politik terkait regulasi dan perbaikan praktik kepemiluan.

“Kami lakukan agenda ini dalam rangka mendapat masukan terkait praktek kepemiluan. Berharap agar mendapat masukan dari parpol terkait regulasi, sebagai bahan perbaikan pemilu ke depan,” katanya.

Alfan, sapaan akrabnya, menyinggung adanya kemungkinan perubahan regulasi untuk pemilu selanjutnya sebagai dampak putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 104/PUU-XXIII/2025. Rancangan Undang-Undang Pemilu, kata Alfan, telah menjadi salah satu program legislasi nasional.


Partisipasi Pemilih

Sementara itu, Anggota Bawaslu Kabupaten Manggarai, Marselina Lorensia menyinggung soal partisipasi pemilih. Ia mengatakan, terjadi kesenjangan partisipasi pemilih yang memberikan suaranya di TPS pada saat pemilu dengan pada saat pemilihan gubernur dan bupati.

“Meskipun bagi Bawaslu, partisipasi pemilih itu tidak semata-mata diukur dari jumlah pemilih yang datang ke TPS. Tetapi memang pemilih yang datang ke TPS pada saat pemilu dengan pilkada itu jauh sekali perbedaannya. Pada saat pemilu, partisipasi pemilih sangat tinggi. Tetapi pada saat pilkada, partisipasinya rendah. Mungkin partai politik mengetahui apa alasannya,” kata Selin.

Selin mengatakan, Bawaslu terus berupaya mendorong partisipasi pemilih dengan membangun kesadaran untuk terlibat mengawasi keseluruhan tahapan.

“Karena bagi kami, partisipasi pemilih itu ketika masyarakat sadar untuk turut mencegah pelanggaran dan melaporkan dugaan pelanggaran ke Bawaslu. Lalu pada hari pemungutan suara, mereka dengan sadar ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.


Bawaslu Mesti Berbenah

Kedatangan Bawaslu disambut hangat oleh pengurus DPD Partai Perindo Kabupaten Manggarai. Timotius Terang selaku ketua partai tersebut mengapresiasi Bawaslu yang membuka ruang dialog dan membuka diri untuk menerima masukan peserta pemilu.

“Bawaslu sambang parpol merupakan sebuah langkah maju demi perbaikan Pemilu/Pilkada selanjutnya,” katanya.

Timo mengatakan, Bawaslu Kabupaten Manggarai mesti berbenah agar pengawasan pemilu selanjutnya lebih baik lagi.

“Sebagai wasit, Bawaslu mesti menjaga netralitas agar bisa berlaku adil terhadap semua peserta pemilu,” ujar Timo.

Sejumlah pengurus dan kader Partai Perindo Kabupaten Manggarai ikut menyoroti kinerja pengawas pemilu terutama dalam penanganan pelanggaran, pencegahan politik uang, dan netralitas penyelenggara pemilu tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.

Mereka mengingatkan agar Bawaslu Kabupaten Manggarai lebih serius lagi dalam merekrut pengawas adhoc karena disinyalir tidak menjaga netralitasnya. Mereka juga menyoroti maraknya politik uang yang semakin sulit dicegah dan gagal diungkap oleh pengawas pemilu. Mereka bahkan menyebut partisipasi pemilih erat kaitannya dengan maraknya politik uang.
 

Penulis dan Foto : Humas BKM